Exovista - Perusahaan pengembang game asal Indonesia, Agate, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri game dengan sukses memfasilitasi lebih dari 800 developer dalam ajang Global Game Jam (GGJ) 2025. Acara ini berlangsung di berbagai lokasi di seluruh dunia, dengan Bandung menjadi salah satu pusat kegiatan terbesar di Indonesia.
Global Game Jam merupakan acara tahunan yang mempertemukan ribuan pengembang game dari seluruh dunia untuk menciptakan game dalam waktu 48 jam. Tahun ini, dengan tema yang masih dirahasiakan hingga hari pelaksanaan, para peserta ditantang untuk berinovasi dan menghasilkan game dalam waktu yang sangat terbatas.
Di Indonesia, Agate berperan aktif dalam menyelenggarakan event ini dengan menyediakan fasilitas, mentor, serta berbagai workshop guna membantu para peserta dalam proses pengembangan game mereka. CEO Agate, Arief Widhiyasa, mengungkapkan bahwa GGJ bukan hanya sekadar ajang membuat game, tetapi juga tempat lahirnya ide-ide inovatif yang bisa berkembang menjadi proyek serius di masa depan.
"Kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari GGJ 2025. Acara ini selalu menghadirkan banyak talenta baru yang potensial di industri game. Kami berharap para peserta bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan kreativitas mereka dan belajar dari para mentor yang hadir," ujar Arief.
Bandung menjadi kota dengan jumlah peserta terbanyak dalam GGJ 2025 di Indonesia, dengan lebih dari 800 developer bergabung. Acara ini digelar di beberapa coworking space dan kampus ternama, yang disulap menjadi ruang kolaborasi interaktif bagi para peserta.
Dalam 48 jam, para developer, desainer, dan musisi bekerja sama untuk menciptakan game dengan berbagai genre dan konsep unik. Sebanyak 37 game berhasil dikembangkan selama acara ini berlangsung, menandakan tingginya kreativitas dan semangat kolaborasi di kalangan peserta.
"Kami sangat antusias melihat hasil-hasil karya para peserta. Setiap tahun, kualitas game yang dibuat semakin meningkat, dan kami yakin beberapa game yang lahir dari GGJ 2025 memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut ke ranah komersial," kata Dwi Ariyanto, perwakilan panitia GGJ di Bandung.
GGJ 2025 di Indonesia tidak hanya didukung oleh Agate, tetapi juga berbagai mitra industri, termasuk perusahaan teknologi, universitas, serta komunitas game lokal. Selain pengembangan game, acara ini juga menyajikan berbagai seminar dan workshop dari para ahli industri, membahas berbagai aspek dalam pembuatan game, seperti desain level, narasi interaktif, dan monetisasi game.
Salah satu peserta, Indra Permana, mahasiswa jurusan Teknologi Informasi di Bandung, mengungkapkan kegembiraannya dalam mengikuti ajang ini.
"Ini pengalaman yang luar biasa! Saya belajar banyak tentang proses pengembangan game dalam waktu singkat. Kolaborasi dengan orang-orang yang memiliki passion yang sama benar-benar membuka wawasan saya," katanya.
Keberhasilan Global Game Jam 2025 menjadi bukti bahwa industri game di Indonesia terus berkembang. Dengan semakin banyaknya talenta muda yang terlibat dalam ajang ini, harapan untuk melihat lebih banyak game buatan Indonesia yang mendunia semakin besar.
Agate dan para mitra industri pun berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem game lokal dengan mengadakan lebih banyak program pelatihan dan inkubasi bagi para pengembang game muda. Dengan dukungan yang terus berlanjut, bukan tidak mungkin bahwa Indonesia akan menjadi salah satu pemain utama dalam industri game global.
Acara ini resmi ditutup dengan showcase dari para peserta, di mana mereka berkesempatan mempresentasikan game yang telah mereka buat selama 48 jam. Beberapa game bahkan menarik perhatian investor dan publisher, yang siap memberikan dukungan lebih lanjut agar game-game tersebut bisa berkembang ke tahap yang lebih tinggi.
Dengan suksesnya penyelenggaraan GGJ 2025, Agate membuktikan kembali bahwa komunitas game di Indonesia semakin solid dan siap bersaing di tingkat internasional. Sampai jumpa di Global Game Jam tahun depan!